"Dalam tes yang berlangsung Sabtu dan Minggukami telah mengamankan puluhan joki," kata Kasubdit Pelaksanaan Penempatan, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Ismain, Minggu.
Menurut dia, pada pelaksanaan hari pertama atau Sabtu (16/6) panitia telah menyerahkan sebanyak 25 joki ke Polres Sleman untuk ditindaklanjuti sesuai proses hukum yang ada.
"Hari ini ada puluhan joki yang tertangkap, namun untuk jumlah pastinya kami belum konfirmasi ulang dengan panitia keamanan," katanya.
Ia mengatakan, para joki tersebut diketahui dari perbedaan foto yang ada di nomor peserta dengan wajah peserta yang hadir dan ketika didesak akhirnya mereka tidak bisa menunjukkan identitas yang benar.
"Selain itu ada beberapa pelanggaran yang dilakukan peserta, di antaranya dengan membuat contekan yang dibawa ke ruang ujian," katanya.
Ismain mengatakan, untuk pelaksanaan tes tahun ini memang lebih ketat dimana masing-masing peserta sebelum masuk ruang ujian diperiksa dulu dengan menggunakan "detector".
"Yang boleh dibawa masuk ke ruang ujian hanya alat tulis berupa kartu peserta ujian, pulpen dan kartu identitas diri yang sah," katanya.
Ia mengatakan, jika kedapatan ada yang melakukan kecurangan baik itu menggunakan joki atau contekan maupun kecurangan lain maka akan langsung dikeluarkan dari ruang ujian dan tidak bisa melanjutkan lagi.
"Pihak dari Korea Selatan juga akan mem-black list nama mereka dan dalam kurun waktu dua tahun mereka tidak bisa ikut tes bekerja ke Korea Selatan," katanya.
Sebanyak 10.290 calon tenaga kerja, Sabtu mengikuti tes kecakapan berbahasa Korea bagi calon TKI yang akan bekerja di Korea Selatan pada 2012 di kampus Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.
Jumlah peserta tes di Yogyakarta ini merupakan yang terbesar dibandingkan tiga kota lainnya.
Jumlah total pendaftar ujian pada 2012 sebanyak 28.084 orang, meliputi 3.850 orang mendaftarkan diri melalui Universitas Esa Unggul Jakarta, 8.541 orang pendaftar melalui Institut Manajemen Koperasi Indonesia Bandung, 10.290 orang pendaftar melalui Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta dan 5.403 orang pendaftar melalui Universitas Dr Soetomo Surabaya.
(V001)
Editor: Aditia Maruli