Imam Nahrawi, mantan TKI dari Korea Selatan, kini menjadi pengusaha sukses di kampung halamannya, Way Jepara, Lampung Timur. Imam memiliki toko bahan bangunan, ruko, dan aset lain senilai total Rp 2,1 miliar. Namun, yang membuatnya tersohor adalah suksesnya mendirikan pasar TKI di Labuhan Ratu, Lampung Timur. Dia mendirikan pasar dengan 70 toko yang semua penjualnya adalah mantan TKI.
Pergi untuk menjadi TKI memang harus punya target. Setidaknya hal
itu yang diyakini Imam Nahrawi sebelum memutuskan menjadi TKI di Korsel
tahun 2000. Imam berangkat menjadi TKI ke Korea Selatan dengan target
untuk mengubah kehidupan, karena gaji sebelumnya sebagai pekerja di
pabrik pengolahan pisang, dirasa tidak kunjung cukup.
“Istri saya sempat berpesan dan memberi saya 2 pilihan saat akan
berangkat yaitu, pulang dan berhasil membuat iri tetangga karena sukses,
atau pulang dengan malu karena disorakin tetangga karena tidak sukses,”
tutur Imam.
Berbekal pesan dari sang istri tadi, Imam pun bekerja di perusahaan
tekstil di Pusan, Korea Selatan. Tekad, usaha keras dan kejujuran yang
membuat Imam bisa mengumpulkan banyak modal untuk menjadi pengusaha di
tanah kelahirannya, setelah ia kembali dari korea tahun 2002. Kini Imam
memiliki sejumlah usaha. Semua asset yang dibangun dari modal gaji yang
dia kumpulkan selama bekerja di Korea itu, kini mencapai milyaran
rupiah.
Uniknya lagi, Imam kini membangun sebuah pasar yang diperuntukan bagi para mantan TKI. Pendirian pasar ini katanya, merupakan wujud prihatin karena banyak ditemukan mantan TKI yang kembali miskin setelah pulang ke kampung halamannya, akibat para mantan TKI berperilaku konsumtif dan tidak bisa mengelola uang hasil jerih payah selama bekerja di luar negeri.
“Pasar itu untuk memotivasi mereka agar tidak lagi menjadi TKI dan sukses berwirausaha,” katanya.
Sukses pria yang orang tuanya berasal dari Blitar itu bisa menjadi contoh dan pelecut para TKI yang ingin sukses di kampung halaman.
Sumber : indonesiaproud.wordpress.com