1.000 TKW Hong Kong Ikuti Pelatihan Kauny Quantum Memori

  "Menghapal Al-Quran Semudah Tersenyum" bersama: M. Yusuf Shandy, Lc.
DIFASILITASI PONDOK FATIMAH DAN KJRI, KEGIATAN INI DIIKUTI
SEKITAR 1.000 TKI.

Tak hanya sibuk bekerja, para tenaga kerja Indonesia (TKI) di Hong Kong rupanya tak melupakan aktivitas keagamaan. Belum lama ini, bertempat di Masjid Ammar Wancai, mereka berbondong-bondong mengikutipelatihan Kauny Quantum Memory (KQM).
“Cuaca dingin yang mencapai 11 derajat Celsius tak menghalangi langkah mereka untuk datang ke masjid. Sejak pagi, lantai dua dan tiga masjid sudah penuh oleh mereka,” kata Ustaz Muhammad Yusuf Shandy Lc, pengasuh Majelis Al-Kauny Jakarta dan trainer Kauny Quantum Memory (KQM) kepada Republika, Selasa (31/1).

Hari itu, jelas Ustaz Yusuf, berlangsung Tausiah Akbar dan Training KQM yang mengusung tema “Menghafal Alquran Semudah Tersenyum”. Kegiatan ini difasilitasi oleh Pondok Fatimah dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong. Kegiatan dua hari itu diikuti tak kurang dari 1.000 TKI Hong Kong yang umumnya bekerja di sektor rumah tangga.

Dalam sambutannya, Ustazah Mimi Jamilah Mahya dari Islamic Union of Hong Kong mengatakan, menghafal Alquran adalah impian setiap Muslim, termasuk para BMI. Menurutnya, orang yang terbaik adalah yang selalu berinteraksi dengan Alquran dengan menghafal, mempelajari, mengajarkan, dan mengamalkannya. Karena itu, dia mengajak para TKI agar memanfaatkan liburan kali ini secara baik dengan mengikuti pelatihan KQM.

Hal senada disampaikan Direktur Pondok Fatimah Hj Siti Fatimah Angelia. “Bagi yang libur hari Sabtu, silakan manfaatkan kesempatan ini. Untuk saudarisaudari yang libur Ahad, mari bersama-sama kita ikuti training menghafal Alquran semudah tersenyum,” ujarnya.

Pondok Fatimah adalah salah satu lembaga yang memusatkan perhatian pada upaya pembinaan TKI di Hong Kong, terutama dalam pembinaan mental, spiritual, dan keterampilan. Dalam upaya pembinaan itu, Pondok Fatimah secara berkala mendatangkan kiai, mubaligh, dan trainer dari Indonesia.

Dalam tausiahnya, Ustaz Yusuf Shandy menjelaskan, setidaknya ada empat keutamaan yang bisa kita raih dengan membaca dan menghafal ayat-ayat Allah SWT. Pertama, orang yang gemar membaca Alquran akan mendapatkan syafaat pada hari kiamat kelak. “Pada hari kemudian nanti, Alquran akan datang kepada Allah SWT lalu memohon, ‘Tuhanku, akulah yang telah menghalangi orang ini sehingga tidak tidur di malam hari maka izinkanlah aku memberikan syafaat kepadanya’, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad,” paparnya.

Kedua, orang yang gemar membaca Alquran dan mengamalkannya akan diberi mahkota dari cahaya yang lebih indah dari cahaya matahari. Adapun orang tuanya, Allah akan berikan perhiasan dan pakaian dari mutiara yang harganya tidak sebanding dengan dunia beserta segala kekayaan di dalamnya.

Ketiga, dengan mendawamkan membaca surat-surat tertentu dari Alquran maka kita pun akan mendapatkan keutamaan khusus. “Sebagai contoh, siapa yang rajin baca al-Waqi’ah, hidupnya tidak akan melarat; siapa membaca surah al-Kahfi tiap malam atau hari Jumat, Allah berikan padanya ampunan dan cahaya di dunia dan akhirat. Siapa yang selalu membaca surat al-Mulk, Allah akan hindarkan dia dari azab kubur,” jelasnya disertai hadis-hadis yang terkait dengannya.

Keempat, orang yang gemar membaca Alquran akan mendapatkan kebaikan yang berlimpah. “Sebagai contoh, ketika kita membaca ‘alif lam mim’, Allah SWT pun memberikan kepada kita 30 kebaikan. Apalagi kalau kita membaca satu juz sehari, misalnya. Tapi, kalau yang kita baca hanya surah-surah andalan maka kebaikannya juga terbatas. Apa surat andalan kita? Qulhu dan inna a’thaena (surah al-Ikhlas dan al-Kautsar),” papar alumnus Universitas al-Imam Muhammad Ibnu Saud, Riyadh, Arab Saudi, ini.

Seusai sesi tausiah maka sesi hafalan pun dimulai. Hari itu, jamaah ditawari sejumlah surah untuk dihafal. Para peserta menyepakati surah al-Waqi’ah. Alhamdulillah, meski banyak dari mereka yang belum lancar bahkan belum bisa membaca Alquran, mereka dapat menghafal materi hafalan yang diberikan dengan baik.

Sebelum memasuki sesi menghafal, Ustaz Yusuf menjelaskan metode KQM. Metode KQM, katanya, menggabungkan beberapa metode menghafal, seperti metode takrir (pengulangan), metode kait, metode cerita, visualisasi, dan baby reading, dengan mengoptimalisasi otak kanan. “Dengan metode ini, jamaah tidak hanya menghafal dengan mudah dan fasih, tapi juga memahami makna ayat-ayat yang dihafalnya,” ujarnya.

Selanjutnya, para jamaah tenggelam dalam suasana yang sangat indah. Ayat demi ayat dari surah al-Waqi’ah mereka lafalkan secara berulang-ulang dengan fasih. Pada sesi muraja’ah (mengulang), Ustaz Yusuf menyebutkan kata kait, lalu para jamaah menghafalkan ayat yang dimaksud.

Seusai acara, sejumlah jamaah mengungkapkan kegembiraannya. Kini, mereka telah mendapatkan metode baru yang sangat membatu untuk menghafal Alquran. “Oke banget, menambah wawasan dan tambah giat untuk menghafal ayat-ayat-Nya. Terima kasih Ustaz, jazakallah,” ujar Siti Uridatul Farhah, TKI asal Jawa Timur.

Hal senada disampaikan Santy Herawati. “Acara training ini bagus banget, apalagi buat kami yang pastinya banyak masalah dan pikiran. Jujur selama ini saya sulit banget menghafal, tapi dengan mengikuti training KQM ini, Alhamdulillah saya tidak lagi hanya hafal trio qul (al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas),” tutur TKI asal Tasikmalaya, Jawa Barat, ini yang telah bekerja di Hong Kong selama lima tahun. ■ ed: wachidah handasah