TKI Hong Kong Berprestasi dan Gemar Berbagi adalah Munawaroh

Jakarta, BNP2TKI, Senin (24/9) - Munawaroh, mantan Ketua Majelis Taklim Cabang Tai Po BMI Hong Kong, selain mempunyai suara tilawah Quran yang sangat merdu, juga merupakan salah satu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bertipe pekerja keras. Selain sibuk dengan pekerjaan di rumah majikan, ia juga sibuk belajar saat libur. Seakan tiada waktu tanpa belajar dan mengajar.
 

Muna –panggilan akrabnya– sangat ramah dan murah senyum. Ia suka berbagi ilmunya kepada teman-teman sesama TKI. Ia dengan telaten dan sabar mengajari teman-temanya, baik yang mau belajar mengaji, menjahit, komputer, maupun kerajianan tangan, seperti membuat bunga dari sabun, manik-manik tas rajut, dan sarung bantalan sofa.

Muna menyambut dengan senyum dan pelukan hangat saat reporter DDHK News, Lutfiana Wakhid, menemuinya di sela-sela kesibukannya mengajari teman-teman untuk membuat kerajinan tangan.“Tahun 2005 saya mulai menginjakan kaki di Tai Po mengikuti majikan baru. Saya memulai kisahnya sebagai TKI di Hong Kong. Dengan sedikit teman saya berusaha berbaur. Suatu hari ada sahabat memperkenalkan saya masuk di suatu majelis Ta’lim BMI cabang Tai Po,” kenang Muna seperti dikisahkan DDHK News.

Majelis Ta’lim Cab. Tai Po m
egadakan lomba MTQ, Sholawat, dan Rebana. Munawaroh didesak untuk ikut. “Alhamdulillah dapat juara 1 MTQ dan juara 1 juga bidang Sholawat,” kenangnya. MTQ memang bukan hal baru baginya. Sejak Madrasah Ibtida’iyah (MI) ia menekuni lomba tersebut mulai tingkat desa sampai provinsi. “Saya sering mendapatkan kesempatan meraih prestasi, juara,” katanya.

Di Hong Kong semangat juangnya bergolak lagi dengan pemandangan yang kurang bersahabat dengan norma dan budaya Indonesia. Ia pun menjadi anggota Majelis Ta’lim Cab Taipo.Sambil belajar dan mengajar Al-Quran dengan metode An-Nahdliyah, Muna mencoba Mengajar MTQ dan sholawat kepada sesama TKII Hong Kong. Di sela sela kesibukan mengurus majelis, ia juga sering mengikuti pelatihan-pelatihan, termasuk training kewirausahaan, yang sering diadakan Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK) dan KJRI.

Peraih penghargaan ”The Culture for Asia” dari The Hong Kong Polytechnic University ini juga pernah mengikuti dialog bersama Presiden Susilo Bambang Yudoyono saat berkunjung ke Hong Kong. Prestasi yang pernah diraih oleh Munawaroh di antaranya yaitu juara 1MTQ Majelis Ta’lim Tai Po 2005, juara 1 Sholawat Majeis Ta’lim 2005, juara cerdas cermat Majelis Ta’lim 2006, juara 3 menulis BMI Hong Kong 2009, juara 1 Pidato Pelangi Muslimah II, juara 3 MTQ KJRI HK 2011, dan juara 2 “The Culture for Asia” The Hong Kong Polytechnic University.

Munawaroh saat ini sedang aktif mengajari teman-teman untuk belajar kerajinan tangan. Ia berharap teman-teman TKI Hong Kong bisa menjadi TKI yang mandiri setelah pulang dari Hong Kong dan membawa ilmu sebanyak banyaknya.“Pesan saya kepada semua
shohibfillah, jangan mudah menyerah untuk belajar dan maju. Jangan takut gagal, siapa lagi kalau bukan kita yang mampu mengubah masa depan kita. Hanya diri sendiri yang mampu membangkitkan semangat dalam menggali potensi diri, juga jangan pelit untuk berbagi ilmu dengan sesama, yang kita harapkan hanya ridho Allah dan manfaat dari apa yang kita ajarkan,” katanya.

Menurut dia wajib hukumya mengajari pada yang lain apa yang kita miliki. Sedikit apa pun berbagilah, karena kenikmatan hati tidak mampu dinilai dengan uang. “Kenikmatan hadir di hati kala kita mampu bersyukur dan ibadah serta mampu menyukseskan orang lain,” tuturnya.
Ia berpesan bagi teman-teman TKI Hong Kong yang berminat untuk belajar membuat kerajinan tangan ataupun belajar mengaji, bisa menghubungi Munawaroh lewat email monas_1000@yahoo.com. (hpp/b)