Masyarakat Muslim Indonesia termasuk di antara para jamaah yang
melaksanakan sholat Ied di Masjid Besar Taipei pada Selasa (30/8)
kemarin. Di antara mereka yang bekerja sebagai perawat itu membawa serta
orang tua yang diasuhnya ke masjid itu.
Para pekerja Indonesia di Taiwan mayoritas adalah perawat orang tua.
Sehingga saat menjalankan ibadah shalat, mereka tidak lupa juga
menjalankan kewajibannya untuk tetap mengasuh orang tua.
Tampak banyak pekerja yang juga membawa serta orang tua yang sedang diasuhnya ke masjid.
Di Taiwan, tanggal 1 Syawal diumumkan jatuh pada Selasa (30/8) oleh
Organisasi Muslim Tionghwa (Chinese Moslem Association, CMA) pada Selasa
sekitar pukul 02.00 dini hari waktu setempat.
Keadaan ini juga
disebabkan karena terjadi perbedaan pendapat dalam hal penetapan tanggal
1 Syawal oleh beberapa pihak.
Ribuan orang memadati Masjid Besar Taipei, bahkan meluap hingga ke
trotoar jalan. Pihak pengelola masjid juga telah menyiapkan karpet untuk
alas. Tenda juga disediakan guna mengantisipasi terik matahari ataupun
hujan yang diprakirakan akan turun pada Selasa kemarin.
Radio Taiwan International (RTI) meliput suasana sholat Ied yang
dilangsungkan pada pukul 08.00 pagi. RTI mendapati bahwa tahun ini
jumlah Anak Buah Kapal yang ikut sholat Ied lebih banyak dibandingkan
biasanya.
Hal ini disebabkan di Taiwan saat ini tengah bertiup angin topan
Nanmadol. Karena itu, banyak perusahaan kapal ikan di Taiwan yang
meliburkan waktu kerja pegawainya. Selain itu, tahun ini Kantor Dagang
dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, bekerja sama dengan beberapa
organisasi Islam di Taiwan, misalnya PCI-NU Taiwan, juga mengeluarkan
surat permintaan izin libur bagi para pekerja dan menjelaskan kepada
majikannya tentang perayaan Idul Fitri.