Taipei – Seorang tenaga kerja Indonesia nekat
terjun ke sungai untuk menyelamatkan lansia majikannya yang nyaris
tenggelam. Aksi heroiknya ini banyak mendapat sorotan positif dari media
setempat. Diapun dielu-elukan sebagai pahlawan.
Sarini, 35 tahun, berasal dari Indramayu, Jawa Barat. Sejak Maret
2013, dia bekerja di kecamatan Tian Chong Kabupaten Chang Hua, merawat
seorang lansia, Tsai.
Kisah kepahlawanan Sarini bermula ketika dia sedang mengajak sang
nenek Tsai jalan-jalan di taman dengan kursi rodanya, Rabu, 17 April
lalu. Ketika melewati Pabao Yichuan,Tsai yang kerap mengeluh akan sakit
yang dideritanya dan sering mengaku ingin bunuh diri, tanpa diduga-duga
langsung melompat dari kursi roda dan jatuh ke sungai.
Melihat sang nenek terbawa arus, Sarini tanpa pikir panjang langsung
melompat ke sungai untuk menyelamatkan. Padahal dia sendiri tidak bisa
berenang. Namun, dia berhasil memeluk Tsai erat-erat dan berteriak
minta tolong.
Setelah bergulat dalam air selama 10 menit, akhirnya banyak warga dan
tim penyelamat yang datang menolong. Keduanya dilarikan ke Rumah Sakit
Ren He karena terlalu banyak menelan air sungai. Sarini juga mengalami
cedera di tangan dan kaki. Hingga Selasa, 23 April lalu, keduanya masih
dalam perawatan.
Tindakan heroik Sarini disiarkan oleh stasiun televisi dan media
cetak di Taiwan, dan mendapat respons luar biasa dari berbagai
kalangan.
Kepala Pekerjaan dan Pelatihan Komite Buruh Taiwan Lin San-gui, Wakil
Kepala Camat Kabupaten Changhua Yang Zhang Zhong,dan Kepala Kantor
Perwakilan Indonesia untuk Taipei Ahmad Syafri Nurmatias menjenguk
keduanya, Senin lalu. Lin San-gui dan Yang Zhang Zhong mengaku terkesan
dengan tindakan Sarini. Meskipun baru sebulan lebih bekerja di Taiwan,
dia mencintai pasien seperti keluarga sendiri.
Sarini menerima hadiah dan penghargaan sebagai tanda simpatik. Kantor
Perwakilan Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) di Jakarta menghubungi
keluarga Sarini di Indonesia untuk menyampaikan terima kasih.
Indonesia adalah sumber pekerja asing terbesar di Taiwan. Lebih dari
200.000 TKI bekerja negeri itu. Menurut TETO, mereka mendapatkan
perlindungan upah minimum setara dengan tenaga kerja lokal, dan asuransi
kesehatan.
Seiring dengan pertumbuhan hubungan ketenagakerjaan Taiwan dan
Indonesia, divisi visa TETO Jakarta menjadi divisi visa terbesar
pemerintah Taiwan di luar negeri. Dari 130.000 aplikasi visa setiap
tahun, sekitar 80.000-nya adalah visa tenaga kerja.