Perayaan hari Kartini di Singapura yang diselenggarakan oleh Humanitarian Organisation for Migration Economics (HOME) dihadiri sekitar 200 Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Filipina dan Myanmar. Ini adalah perayaan pertama dari HOME yang menampilkan Domestic Worker.
President HOME Bridget Tan tidak menyangka kehadiran TKW bisa memadati kursi yang disediakan. Penampilan dari artis-artis TKW dan juga sambutan dari tamu kehormatan Enik Juistiowati yang menyampaikan pesan kepada seluruh TKWagar tidak menyia-nyiakan waktu di hari libur. Gunakan waktu sebaik mungkin untuk belajar dan bekal pulang ke kampung halaman nanti. Enik Juistiowati dari Batam merupakan sosok yang banyak membantu para TKW dalam kegiatan belajar di Hytt yang sekarang beralih lokasi di International School of Singapore (ISS) Orchad.
Penampilan spektakuler dari pendiri HOME Bridget Tan yang menyanyikan lagu Bengawan Solo bersama paduan suara dari pekerja Filipina menghidupkan suasana ruangan yang mulai dingin.
Bridget Tan menyampaikan seruan untuk semua pekerja migran agar menghentikan kegiatan yang membahayakan mereka seperti membersihkan jendela di ketinggian. Melalui Petition Box yang diketuai oleh Tenaga Kerja asal Indonesia Rista Ningrum berhasil terkumpul petisi bersama yang segera disampaikan kepada kementrian tenaga kerja Singapura.
“Kita datang untuk bekerja bukan untuk kehilangan nyawa.” tuturnya dengan Kebaya warna Biru muda. Berlanjut dengan persembahan peserta lomba kebaya Kartini dan tanya jawab. Sembari menunggu penentuan juara Miss Kartini 2012 acaradiisi dengan sesi telling story dari Nunung Hartati. TKW asal Cilacap Jawa Tengah yang aktif menulis.
“Meraih kesuksesan bukanlah hal yang mudah dicapai. Jika tidak disertai niat dan doa apalah artinya sebuah impian. TKW Indonesia harus membawa perubahan untuk masa depan,” ungkap TKW dengan nama pena Anung D’Lizta membacakan potongan buku 99 Surat Kerinduan untuk Presiden karyanya bersama 99 TKI dan mantan. Penyampaian Anung memotivasi TKW Singapura dalam kegiatan tulis menulis dan menyampaikan kepada masyarakat luar. Mencontoh dari tulisan RA Kartini di masa lalu, tulisannyalah yang mengantarkan perubahan terhadap Indonesia.
Setelah penyampaian Anung, tibalah Ningsih TKW yang membawakan acara menjadi semangat, memanggil nama-nama yang sudah dinanti-nantikan. Penentuan akhir dari 10 finalis. Sesi tanya jawab selesai hanya tinggal 3 peserta. Tampak duduk para peserta tidak jenak, rasa penasaran seakan memuncak, menanti siapa yang akan terpilih menjadi juara Miss Kebaya Kartini 2012?.
Sontak suasana menjadi sangat meriah saat diumumkan. Rian Novita Sar berhasil merebut juara 1, juara 2 ditempati oleh Waryuni dan juara 3 jatuh kepada Ade Wahyuni. Saat diwawancarai, perasaan, kesan dan pesan menjuarai ajang Miss Kebaya Kartini keesokan harinya dengan senyum manis yang terlukis merekapun menjawab satu persatu diwarnai senyum kebahagiaan.
“Pada hari itu aku seneng tapi menurutku bukan karena kemenangan itu melainkan aku bisa berkumpul dengan saudara-saudaraku (Indonesian domestic worker) this is my first time mengikuti kontes dan mandapat kemenangan. Bagiku kemenangan itu bukanlah suatu kebanggaan melainkan suatu tanggung jawab untuk menjadi seorang perempuan yang RA Kartini harapkan. Syukur alhamdulillah kemenanganku bisa menjadi semangatku dalam melakukan segala aktivitas. Buat yang belum berhasil, kekalahan adalah suatu pelajaran untuk hari depan dan terimakasih yang tak terhingga kepada Allah SWT, kepada presiden HOME Mrs Bridget Tan, KB Bobotoh Negara Singapura dan para jury yang telah memilih saya menjadi winner Kartini 2012. Tak lupa juga my lovely cousin Wida. Pesan saya untuk Wanita Indonesia teruslah berkarya dan berprestasi untuk membawa nama baik bangsa Indonesia.” tutur Rian Novita Sari, TKW asal Bandar Lampung.
“Perasaan saya sangat bahagia. Alhamdulillah dan terima kasih saya yang tak terhingga buat Allah SWT atas izinnya sehingga saya bis mengikuti kegiatan Kartinian 2012 di HOME. Buat HOME juga yang sudah memfasilitasi para DW untuk dapat menunjukan bakat-bakat yang ada di diri kami. Juga buat para juri yang sudah memberikan kepercayaanya kepada saya menjadi Runner Up Kartini 2012. Dan juga tak lupa buat KB Bobotoh negara Singa, yang selalu mensupport saya di saat keluarga saya jauh di Indonesia. Tapi kalian menjadikan Yuni bagian dari keluarga BNS di sini sehingga keberanian/kepercayaan diri saya bertambah (kalianlah penyemangat saya) piala/juara ini saya dedikasikan buat kalian semua BNS. Kesannya benar-benar saya merasa kaget, karena saya melihat finalis lainnya betul-betul berpotensi untuk menjadi winner. Meskipun saya mempunyai bekal pengalaman sebagai winner Kartini 2011 yang diadakan Indonesia Embasy/SIS tahun lepas tapi saya merasa yang diadakan oleh HOME benar berbeda dan lebih deg-degan. Dan alhamdulillah semua sesi bisa saya lewati. Pesan saya buat teman-teman para finalis jangan berkecil hati, karena bagi saya kalianlah juaranya. Kita sudah mengalahkan dan mewakili puluhan ribuan para TKW/DW di Singapore yang tidak ikut dalam event Kartini day ini. Buat para DW/TKW yang lain marilah kita bersama-sama selalu membangun jati diri kita menjadi wanita-wanita yang kuat, tegar dan selalu bersyukur dalam suasana apapun juga. Supaya keinginan dan cita-cita dan pengorbanan RA KARTINI tidak menjadi sia sia. Untuk menuju menjadi wanita yang sukses baik buat diri, keluarga agama dan bangsa Indonesia. Tanamkan terus jiwa dan tekad RA KARTINI di dalam diri kita semua. Terima kasih salam Kartini.” tutur Waryuni, TKW asal Indramayu-Jawa Barat.
“Perasaan saya menjadi juara 3 Miss Kartini tentunya sangat senang dan bangga. Awalnya saya sama sekali tidak confident mengikuti ajang itu. Jujur, itu adalah yang pertama kali bagi saya. Minder besar, itu yang ada pada awalnya, karena saya mengenakan kerudung. Kesan yang sangat membahagiakan, ternyata juri tidak menilai dari segi kecantikan atau busana yang kita kenakan. Is our character the important thing. Pesan untuk DW lainnya: You have to a proud being Indonesian woman. Jadilah wanita Indonesia yang maju. Pendidikan tidak ada batas, tapi ingat kita wanita timur tetap membawa jati diri citra wanita Indonesia. Tata krama, kesopanan harus tetap kita bawa di manapun kita berpijak. Raihlah ilmu selagi ada kesempatan.” tutur Ade Wahyuni, TKW asal Cilacap-Jawa Tengah.
Kecantikan bukan hanya dari luar tapi juga dari dalam hati, demikianlah pesan penting pada peringatan Hari Kartini yang digelar Home Singapura.
Singapura, 26/4/12
Anung D’Lizta