Surabaya (beritajatim.com) - Menyadari Tenaga Kerja Indonesia salah satu penyumbang devisa yang cukup besar PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) meluncurkan layanan Delima Remittance di Hongkong.
Peluncuran layanan Delima Remittance ini bertujuan memberikan layanan pengiriman uang untuk melayanani masyarakat Indonesia yang berada di Hongkong.
Launching layanan Delima di Hongkong tersebut ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Direktur Utama Finnet Indonesia (Anak Perusahaan Telkom), Otong Iip, dengan Presiden Direktur Chandra Remittance, Tjhin Wahyudi Chandra yang disaksikan oleh Direktur Enterprise and Business Telkom, Muhammad Awaluddin dan Konjen RI di Hongkong yang diwakili oleh Bapak Harry Budiarto pada hari Minggu, 15 September 2013.
Berdasarkan Perjanjian Kerja Sama tersebut, Finnet Indonesia dan Chandra Remittance berkomitmen untuk menyelenggarakan layanan pengiriman uang (remittance) antara Hongkong dan Indonesia untuk melayanani masyarakat Indonesia yang berada di Hongkong.
"Finnet Indonesia memberikan layanan Delima berbasiskan Information Communication Technology (ICT) sehingga layanan transaksi pengiriman uang oleh Chandra Remittance dapat dilakukan secara online antara Hongkong dan Indonesia,” aku Awaluddin.
Dengan kerja sama ini, Chandra Remittance yang mempunyai 17 kantor cabang dan 58 agen saat ini sudah dapat bertransaksi dengan seluruh Agen Delima di seluruh Indonesia dan bank-bank yang ada di Indonesia.
“Masyarakat Indonesia di Hongkong yang akan mengirimkan uangnya ke Indonesia lewat Chandra Remittance semakin dimudahkan dengan dua pilihan layanan, yang pertama yaitu mengirimkan uangnya ke rekening bank di Indonesia dan yang kedua mengirimkan uang kepada keluarganya secara cash dan keluarganya dapat mengambil uang tersebut di seluruh Agen Delima di seluruh Indonesia yang sampai dengan sekarang ter-register hampir mencapai 40.000 Agen Delima,” sela Oton Lip
Telkom merambah bisnis international remittance lewat Delima dengan konsep “business follows the people”, dengan menyasar negara-negara dimana masyarakat Indonesia khususnya TKI yang berada di negara tersebut cukup besar.
Selain Hongkong dan Malaysia, sampai dengan akhir tahun 2013, Telkom mentargetkan akan merambah bisnis international remittance di Arab Saudi dan Taiwan karena pasar international remittance ke Indonesia di 4 negara tersebut mencapai hampr 80% (sekitar Rp 60 triliun) terhadap keseluruhan pasar international remittance ke Indonesia sekitar Rp 80 triliun.
Karena sudah banyak pemain besar bisnis international remittance, untuk tahun pertama Telkom tidak muluk-muluk dalam memasang target, diharapkan uang yang ditransaksikan lewat Delima sebesar Rp 2 triliun dengan revenue yang diperoleh Telkom sebesar Rp 6 milyar.
Telkom menggarap bisnis international remittance melalui anak perusahaannya Finnet Indonesia yang memang dibentuk untuk menangani bisnis transaksi keuangan . Finnet Indonesia mempunyai kapabilitas yang lengkap di bisnis transaksi keuangan dan juga pengalaman yang cukup panjang di bisnis transaksi keuangan.
Dalam menggarap bisnis international remittance, Telkom menggunakan Finnet Indonesia selaku anak perusahaan menyerahkan remitance. Untuk menggarap bisnis international remittance ini Telkom membenamkan dana yang tidak sedikit yang sebagian besar digunakan untuk memperluas Agen Delima di Indonesia agar makin mendekati customer.
"Sehingga keluarga yang ada di Indonesia semakin mudah dalam mengambil uang yang dikirimkan dari luar negeri. Sedangkan untuk di luar negeri, dana yang dibutuhkan tidak begitu besar karena Telkom bekerja sama dengan menggandeng perusahaan pemilik ijin pengiriman uang (remittance company) setempat untuk mempercepat dan mempermudah implementasinya," katanya. [rea/ted]